Tuesday, October 16, 2012

Doa Mencari Jodoh Yang Baik

Berikut ini meupakan Doa Mencari Jodoh yang baik dan InsyaAllah Sesuai dengan yang di inginkan, Salah satu ikhtiyah kita untuk mendapatkan jodoh adalah berdo'a, bagi yang suka wiridan bisa mengamalkan aurat ini setiap malam jumat bacalah surat Alam Nasyrah 313x setiap selesai 10x maka bacalah:

اللهم اشرح صدور اولاد ادم وبنات حواء وارزقنى الزوجة الصالحة التى تحبها وترضاها وارزقنى الزوج الصالح الذي تحبه وترضاه
AllahummaSyroh Shuduura awlada adam wa banaati hawa warzuqniy zaujatas Shoolihatal latiy tuhibbuha watardhoohaa war zuqniyz zawjas shoolihul ladzii tuhibbuha wa tardhoohu

Yaa Allah lapangkan hatinya anak cucu adam dan Ibu Hawa, dan berikanlah kami jodoh perempuan yang Engkau cintai dan Engkau Ridhoi, danberilah kami jodoh laki-laki yang Engkau Cintai dan Engkau Ridhoi

insya Allah dengan keberkahan ayat Quran di atas Allah berkenan memberikan jodoh kepada kita semua, amiiinnn

Doa Mencari Jodoh
Doa bagi laki-laki yang berharap jodoh: ROBBI HABLII MIILANDUNKA ZAUJATAN THOYYIBAH AKHTUBUHA WA ATAZAWWAJ BIHA WATAKUNA SHOIHIBATAN LII FIDDIINI WADDUNYAA WAL AAKHIROH.
Artinya : Ya Robb berikanlah kepadaku istri yang terbaik dari sisi-Mu, istri yang aku lamar dan nikahi dan istri yang menjadi sahabatku dalam urusan agama, urusan dunia dan akhirat.

Doa bagi wanita yang berharap jodoh: ROBBI HABLII MIN LADUNKA ZAUJAN THOYYIBAN WAYAKUUNA SHOHIBAN LII FIDDIINI WADDUNYAA WAL AAKHIROH.
Artinya : Ya Robb berikanlah kepadaku suami yang terbaik dari sisi-Mu, suami yang juga menjadi sahabatku dalam urusan agama, urusan dunia & akhirat.

Doa tambahan: HASBUNAWLOOH WANI-MAL WAKIIL NI’MAL MAWLA WANI’MAN NASHIIR.
Dasar ayat QS 9:129: Jika mereka berpaling (dari keimanan), maka katakanlah : Cukuplah Allah bagiku tidak ada Tuhan selain DIA. Hanya kepada-Nya aku bertawakkal dan Dia adalah Tuhan yang memiliki Arsy yang agung.

Doa untuk dapat jodoh dari hadits: ALLAAHUMMAFTAHLII HIKMATAKA WANSYUR ALAYYA MIN KHOZAA INI ROHMATIKA YAA ARHAMAR-ROOHIMIN.
Artinya : Ya Allah bukakanlah bagiku hikmamu dan limpahkanlah padaku keberkahanMu, wahai Pengasih dan Penyayaang.

LANGKAH ISTIMEWA, puasa sunnah, coba mulai sekarang sampai 40 hari kedepan. Barangsiapa yang membiasakan puasa doanya cepat terkabul.

DOA TAMBAHAN: ROBBANAA HABLANAA MIN AZWAJINAA WADZURRIYAATINAA QURROTA A’YUN WAJ ALNAA LIL MUTTAQIINA IMAAMAA QS ; 25:74 : Dan orang2 yang berkata : Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami istri2 kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati kami dan jadikanlah kami imam bagi orang2 yang bertakwa.

Nah semoga dengan artikel diatas bisa membantu para sahabat mendapatkan jodoh. Sekian dari kami, terima kasih telah share ke blog hikmah kehidupan semoga bermanfaat.

Labels:

Keutamaan Bulan Dzulhijjah

Hari-hari ini kita telah memasuki bulan yang mulia yaitu bulan Dzulhijjah. Di mana pada bulan ini Allah Swt memberikan karunia bagi hambaNya untuk memberbanyak amal shaleh. Allah s.w.t. berfirman:

وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ (إبراهيم7)
"Dan (ingat juga) ketika Tuhanmu memaklumkan” sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku) maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih”

Bulan Dzulhijjah
Telah banyak dalil tentang keutamaan sepuluh hari pertama di bulan Dzulhijjah ini, baik dari Kitab maupun Sunnah. Diantara amalan yang di anjurkan dalam hari-hari ini adalah:

a.Shalat
Disunnahkan bersegera mengerjakan shalat fardhu dan memperbanyak shalat-shalat sunnah, karena semua itu merupakan ibadah yang paling utama.
b.Shoum(Puasa)
Karena dia termasuk perbuatan amal shaleh. Dari Hunaidah bin Kholid dari istrinya dari sebagian istri-istri Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam, dia berkata: "Adalah Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam berpuasa pada tanggal sembilan Dzul Hijjah, sepuluh Muharram dan tiga hari setiap bulan" (Riwayat Imam Ahmad, Abu Daud dan Nasa’i).

c.Takbir, Tahlil dan Tahmid
Dari Ibnu Umar radiallahuanhu dia berkata: Rasulullah bersabda: Tidak ada hari-hari yang lebih besar di sisi Allah Ta’ala dan tidak ada amal perbuatan yang lebih dicintai selain pada sepuluh hari itu. Maka perbanyaklah pada hari-hari tersebut Tahlil, Takbir dan Tahmid “ (Riwayat Tabrani dalam Mu’jam Al Kabir)

d.Puasa hari Arafah.
Puasa Arafah sangat dianjurkan bagi mereka yang tidak pergi haji, sebagaimana riwayat dari Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam bahwa beliau berkata tentang puasa Arafah (yang artinya): "Saya berharap kepada Allah agar dihapuskan (dosa) setahun sebelumnya dan setahun sesudahnya" (Riwayat Muslim).
e.Berkurban pada tanggal 10 Dzulhijjah dan hari Tasyrieq
Berkurban merupakan ibadah yang di syariatkan dalam agama Islam, sebagai ibadah untuk mendekatkan diri bagi seorang hamba kepada Allah Swt. Firman Allah Swt dalam surat Al Kautsar ayat 1-3:

إِنَّا أَعْطَيْنَاكَ الْكَوْثَرَ (1) فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ (2) إِنَّ شَانِئَكَ هُوَ الْأَبْتَرُ (3)
"Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak(1) Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu; dan berkorbanlah(2) Sesungguhnya orang-orang yang membenci kamu dialah yang terputus" (QS:Al Kautsar[108]:1-3)
Setiap hamba akan menemui ujian pengorbanan sesuai dengan bobot dan kadar keimanannya. Kita selalu dalam saringan dan ujian Allah Swt. Babak-babak penyaringan itu akan terus dan berjalan melalui peristiwa demi peristiwa. Semua itu pada hakikatnya Allah Swt hendak menguji kualitas keimanan setiap hambaNya. Apakah termasuk kualitas keimanan sungguhan apa tidak, manakah yang lebih dominan antara iman dan rasa eman. Firman Allah Swt:

وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ حَتَّى نَعْلَمَ الْمُجَاهِدِينَ مِنْكُمْ وَالصَّابِرِينَ(محمد31)
"Dan sesungguhnya Kami benar-benar akan menguji kamu agar Kami mengetahui orang-orang yang berjihad dan bersabar di antara kamu"(QS: Muhammad[47]:31)

Ibadah kurban hukumnya adalah sunnah muakadah (sangat dianjurkan) bagi mereka yang mampu secara materi. Ini seperti dijelaskan oleh Rasulullah Saw, "Barang siapa memiliki kelapangan rizki (keuangan), lalu ia tidak berkurban, maka janganlah ia datang ke tempat shalat kami,"(HR.Ahmad). Maka bagi kaum muslimin yang telah mampu atau kuasa menyembelih hewan kurban, hendaklah melaksanakannya tanpa ragu-ragu sebagai usaha untuk mendekatkan diri kepada Allah Swt.

Perintah melaksanakan ibadah kurban mempunyai beberapa keutamaan, diantaranya sebagai berikut:

Pertama: Pengampunan dari Allah Swt. Rasulullah Saw telah bersabda kepada anaknya, Fatimah, ketika beliau ingin menyembelih hewan qurban.”Ya Fatimah, berdirilah dan saksikan hewan sembelihanmu itu. Sesungguhnya kamu diampuni pada saat awal tetesan darah itu dari dosa-dosa yang kamu lakukan. Dan bacalah : Sesungguhnya shalatku, sembelihanku, hidupku dan matiku hanya untuk Allah Swt, Rabb alam semesta (HR. Abu Daud dan At-Tirmizi)

Kedua: Mengharap keridhaan dari Allah Swt. Allah Swt telah berfirman:

لَنْ يَنَالَ اللَّهَ لُحُومُهَا وَلَا دِمَاؤُهَا وَلَكِنْ يَنَالُهُ التَّقْوَى مِنْكُمْ (الحج37)
"Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai (keridhaan) Allah, tetapi ketakwaan dari kamulah yang dapat mencapainya"( QS:Al Hajj[22]:37)
Ketiga: Ibadah kurban merupakan amalan yang paling dicintai Allah pada hari Raya Idul Adha. “Tidak ada suatu amalan yang paling dicintai Allah dari bani Adam ketika hari raya Idul Adha selain menyembelih hewan kurban”. (HR. Tirmidzi, Ibnu Majah, dan hakim)

Keempat: Hewan kurban sebagai saksi di hari kiamat. “Sesungguhnya hewan kurban itu akan datang pada hari kiamat (sebagai saksi) dengan tanduk, bulu, dan kukunya. Dan sesungguhnya darah hewan kurban telah terletak disuatu tempat disisi Allah sebelum mengalir ditanah. Karena itu, bahagiakan dirimu dengannya.” (HR. Tirmidzi, Ibnu Majah, dan hakim)

Kelima: Mendapatkan pahala yang besar. Pahala yang amat besar, yakni diumpamakan seperti banyaknya bulu dari binatang yang disembelih, ini merupakan penggambaran saja tentang betapa besarnya pahala itu, hal ini dinyatakan oleh Rasulullah SAW. "Pada tiap-tiap lembar bulunya itu kita memperoleh satu kebaikan". (HR. Ahmad dan Ibnu Majah)
Idul Adha bukanlah hari raya biasa. Untuk merayakannya tidak sekedar bertakbir, tahlil, tahmid serta bertasbih. Yang dilanjutkan dengan shalat ied dan menyembelih hewan kurban. Tapi lebih dari itu, idul adha melalui syariat kurban mengingatkan kita untuk merenung, berpijak , dari keagunanan sejarah yang melatar belakanginya tentang pengorbanan Nabiyallah Ibrahim dan putra tercinta Ismail, anak yang sangat disayangi dan menjadi buah hati selama ini ternyata harus di sembelih sebagai perintah Allah Swt.

Demikianlah, semoga kita termasuk yang dapat berkurban pada tahun ini, insya Allah dengan rezeki yang berkah dan rahmat dari Allah Swt kita dapat mengeluarkan kurban di tahun mendatang, amin.

Sumber: Keutamaan Bulan Dzulhijjah

Labels:

Hikmah Ibadah Qurban

Dalam Islam, setidaknya ibadah qurban mengandung empat dimensi. yaitu dimensi tauhid, dimensi spiritual, dimensi sosial dan dimensi moral. Nilai ibadah qurban terkandung dalam empat dimensi tersebut.

Hikmah Ibadah Qurban
1. Dimensi Tauhid
Ibadah qurban mempunyai nilai ketauhidan yang sangat kental. Ritual ibadah qurban merupakan momen untuk mengenang kembali perjuangan monoteistik yang dilakukan oleh nabi Ibrahim. Yaitu seorang nabi sholeh yang dikenal sebagai bapak tauhid.

Dalam konteks ketauhidan, ibadah qurban yang dilakukan oleh nabi Ibrahim dengan mengorbankan anak yang dicintainya mengajarkan kepada manusia sikap bertauhid yang sesungguhnya. Nabi Ibrahim mampu membebaskan dirinya dari penghambaan kepada materi (dalam hal ini anak yang dicintainya) menuju penghambaan kepada Allah semata. Melalui ibadah qurban ini nabi Ibrahim memperlihatkan keimanan, ketundukan dan ketaatannya hanya kepada Allah. Nabi Ibrahim juga telah berhasil melepaskan diri dari kelengketannya kepada dunia, baik jasadnya, jiwanya, hatinya, maupun ruhnya, karena kelengketan kepada dunia akan menjadi penghalang seseorang untuk melakukan pengorbanan, ketaatan maupun kepatuhan dalam menjalankan perintah Allah.

Di sisi lain, nilai tauhid yang ada dalam kisah qurban nabi Ibrahim adalah pengorbanan yang dilakukan oleh nabi Ibrahim diperuntukan bagi Allah semata tidak untuk selain-Nya. Kisah qurban ini menegaskan penyangkalan dan pelarangan melakukan ibadah yang dilaksanakan untuk sesembahan selain Allah, seperti melakukan qurban yang diperuntukan bagi penjaga pantai selatan agar tidak menimpakan bencana, atau melakukan qurban yang diperuntukan bagi sesuatu yang akan mendatangkan manfaat, padahal yang dapat menimpakan bencana dan mendatangkan maslahat hanyalah Allah semata.

2. Dimensi Spiritual
Ibadah qurban merupakan sarana pembuktian keimanan kita kepada Allah . Keimanan meliputi keikhlasan, yang berarti ibadah qurban yang kita lakukan harus murni dilakukan hanya semata-mata karena Allah dan dalam rangka menjalankan perintah-Nya. Ibadah qurban yang dilaksanakan bukan karena Allah , misalnya karena malu dilihat masyarakat bila tidak berqurban, atau karena ingin dilihat sebagai orang yang rajin melaksanakan ibadah, atau bahkan yang lebih parah berqurban yang dimaksudkan untuk sesembahan selain Allah, Ibadah seperti itu tidak akan pernah diterima disisi Allah, bahkan pelakunya akan mendapatkan dosa dari apa yang telah dilakukannya.

Jadi, dalam pelaksanaan ibadah qurban sangat dituntut adanya keikhlasan yang tumbuh dari dalam hati, sehingga dengan keikhlasan, ibadah qurban kita akan diterima disisi Allah . Dengan adanya ritual ibadah qurban, diharapkan dapat menumbuhkan dan mengasah keikhlasan, karena keikhlasan, sebagaimana halnya keimanan, akan selalu naik dan turun, akan selalu menguat dan melemah.

Keimanan juga meliputi ketaatan, yang berarti ibadah qurban yang kita laksanakan harus didasari atas ketaatan kita kepada perintah Allah dan bukan didasari atas ketaatan kepada selain-Nya. Diharapkan dengan adanya ritual ibadah qurban dapat meningkatkan ketaatan kita kepada Allah dalam segala bentuk ketaatan, baik ketaatan dalam menjalankan perintah Allah , maupun ketaatan dalam menjauhi segala larangan-Nya.

Keimanan juga meliputi pengorbanan, yang mana pengorbanan ini direfleksikan dalam bentuk materi yang kita persembahkan, yaitu hewan, yang dengannya kita telah mengeluarkan harta yang kita cintai demi melaksanakan perintah Allah. Ritual ibadah qurban telah melatih kita untuk selalu siap berkorban, sebagaimana halnya Nabi Ibrahim yang rela mengorbankan anak yang dicintainya, demi menjalankan perintah Allah.

3. Dimensi Sosial
Di samping nilai-nilai spiritual yang terkandung dalam ibadah qurban, juga terdapat nilai-nilai sosial. Dan memang dalam setiap ibadah yang Allah syariatkan diantaranya terkandung nilai-nilai sosial, seperti zakat, shadaqah, waqaf, shalat, haji, puasa, aqiqah, dan sebagainya. Islam adalah agama yang tidak dapat dipisahkan dari sosial, sehingga banyak kita temukan baik dalam Al-Qur’an maupun hadits yang terkandung didalamnya nilai-nilai sosial-kemanusiaan, seperti berbuat baik kepada tetangga, menolong orang lain, berbakti kepada kedua orang tua, menyantuni anak yatim, menjenguk orang sakit, memberi makan fakir miskin, dan sebagainya.

Apa yang telah disebutkan diatas adalah ajaran-ajaran Islam yang semuanya mengandung nilai-nilai sosial, karena Islam adalah agama dunia dan akhirat. Islam tidak hanya membicarakan masalah-masalah akhirat yang menjelaskan tentang tata cara ibadah yang mengatur hubungan kita dengan Allah , tapi Islam juga membicarakan bagaimana hubungan kita dengan manusia, yang semua itu kita sebut dengan hubungan sosial.

Oleh sebab itu, tujuan ibadah qurban (juga ibadah lainnnya) bukan hanya untuk mencapai kemaslahatan ukhrowi, tapi juga bertujuan bagi kemaslahatan duniawi, karena setiap pensyari’atan dalam Islam, terkandung tujuan syari’at (yang disebut oleh para ulama dengan maqoshidus syari’ah), yaitu tercapainya kemaslahatan dunia dan akhirat.

4. Dimensi moral
Ibadah qurban juga mengandung pesan-pesan moral yang ditunjukan dengan simbol-simbol yang ada dalam ritual ibadah qurban.

a) Sejarah qurban nabi Ibrahim merupakan sejarah yang penuh dengan nilai pengorbanan. Bagaimana tidak, nabi Ibrahim yang diperintahkan Allah untuk mengorbankan anaknya, dibayang-bayangi hilangnya sebuah generasi yang tak lain adalah darah dagingnya sendiri. Bagi kebanyakan masyarakat, ada pendapat yang menyatakan bahwa anak jauh lebih berharga daripada harta. Ada istilah yang menyatakan lebih baik kehilangan harta daripada kehilangan anak, apalagi jika anak itu merupakan anak yang dicintai dan selalu dinanti-nantikan kehadirannya sebagaimana halnya Ismail.

Berdasarkan istilah ini, kita bisa menyimpulkan bahwa kerelaan nabi Ibrahim dalam mengorbankan anaknya yang dicintai secara otomatis menandakan kerelaannya pula dalam mengorbankan segala hal yang dimilikinya.

Kata “pengorbanan” yang dimunculkan dalam ritual ibadah qurban ini mempunyai arti yang sangat penting. Pengorbanan merupakan salah satu bentuk sikap moral yang apabila diaplikasikan oleh berbagai lapisan masyarakat dapat menjadi solusi bagi berbagai permasalahan. Orang kaya yang mau berkorban dengan hartanya untuk orang-orang miskin mampu memberikan solusi bagi permasalahan orang-orang miskin disekitarnya.

Para pemimpin yang rela berkorban dengan meninggalkan hawa nafsu dan egonya akan melakukan sesuatu (melalui kebijakan-kebijakannya) bagi kemaslahatan umum masyarakat, bukan bagi kemaslahatan pribadi dan golongan. Dan yang lebih jauh lagi kaum muslimin harus rela berkorban baik harta, jiwa, maupun tenaga dan fikirannya untuk menjalankan apa yang Allah perintahkan, sebagaimana yang telah dilakukan oleh nabi Ibrahim.

b) Binatang adalah sesuatu yang dikorbankan dan disembelih dalam proses ritual ibadah qurban. Binatang merupakan simbol keburukan yang ada pada diri manusia. Sifat-sifat keburukan yang ada pada diri selalu diidentikan dengan sifat-sifat kebinatangan. Allah dalam beberapa ayat Al-qur’an mengumpamakan sesuatu yang buruk yang ada pada diri manusia dengan binatang.

Maka, dengan adanya ibadah qurban menyiratkan bahwa sifat-sifat dan karakter kebinatangan yang tidak mempunyai aturan, yang menghalalkan segala cara demi memuaskan nafsunya meskipun harus mendhalimi yang lain, harus dihapuskan dari dalam diri manusia.

c) Ketika nabi Ibrahim akan menyembelih Ismail, lalu Allah menggantikan Ismail dengan seekor binatang, memberikan pelajaran bahwa kita harus menghargai nyawa manusia. Allah telah menyatakan dalam Al-Qur’an bahwa barang siapa yang menghilangkan nyawa seorang manusia, seolah-olah telah menghilangkan nyawa manusia seluruhnya, karena nyawa manusia penting artinya bagi hidup dan kehidupan.

d) Ibadah qurban yang dipelopori bapak tauhid nabi Ibrahim mempunyai makna pembebasan manusia dari kesewenang-wenangan manusia atas manusia lainnya. Ketika Allah mengganti Ismail dengan seekor binatang, tersirat pesan yang menyatakan agar manusia tidak lagi menginjak-injak harkat dan derajat manusia dan kemanusiaan.

Di sisi lain, kisah qurban nabi Ibrahim menegaskan bahwa tuhannya nabi Ibrahim bukanlah tuhan yang haus darah manusia, Dia adalah Tuhan yang ingin menyelamatkan dan membebaskan manusia dari tradisi yang tidak menghargai manusia dan kemanusiaan.

Sumber: HIKMAH YANG TERKADUNG DALAM IBADAH QURBAN

Demikian artikel dari kami di blog hikmah kehidupan, semoga dengan postingan ini dapat berguna dan bermanfaat untuk sahabat pembaca. Sekian dan terima kasih.

Labels:

Bacaan Istighosah Arab

Barikut ini sahabat bisa menyimak Bacaan Istighosah Arab yang telah saya update pada kesempatan pagi hari ini.

1 بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ اَلْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. اَلرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ. ماَلِكِ يَوْمِ الدِّيْنِ إِيِّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُ. اِهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيْمَ. صِرَاطَ الَّذِيْنَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلاَ الضَّآلِّيْنَ. آمِيْنِ

2 الم (1) ذَلِكَ الْكِتَابُ لَا رَيْبَ فِيهِ هُدًى لِلْمُتَّقِينَ (2) الَّذِينَ يُؤْمِنُونَ بِالْغَيْبِ وَيُقِيمُونَ الصَّلَاةَ وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ يُنْفِقُونَ (3) وَالَّذِينَ يُؤْمِنُونَ بِمَا أُنْزِلَ إِلَيْكَ وَمَا أُنْزِلَ مِنْ قَبْلِكَ وَبِالْآَخِرَةِ هُمْ يُوقِنُونَ (4) أُولَئِكَ عَلَى هُدًى مِنْ رَبِّهِمْ وَأُولَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ (5)

3 اَللهُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّوْمُ لاَ تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلاَ نَوْمٌ لَهُ مَا فِي السَّموَاتِ وَمَا فِي الأَرْضِ مَنْ ذَا الَّذِيْ يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلاَّ بِإِذْنِهِ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيْهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ وَلاَ يُحِيْطُوْنَ بِشَيْءٍ مِنْ عِلْمِهِ إِلاَّ بِمَا شَآءَ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضَ وَلاَ يَؤُدُهُ حِفْظُهُمَا وَهُوَ العَلِيُّ العَظِيْمُ.

4 لاَ إِكْرَاهَ فِي الدِّينِ قَد تَّبَيَّنَ الرُّشْدُ مِنَ الْغَيِّ فَمَنْ يَكْفُرْ بِالطَّاغُوتِ وَيُؤْمِن بِاللّهِ فَقَدِ اسْتَمْسَكَ بِالْعُرْوَةِ الْوُثْقَىَ لاَ انفِصَامَ لَهَا وَاللّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ {2/256} اللَّهُ وَلِيُّ الَّذِينَ آَمَنُوا يُخْرِجُهُمْ مِنَ الظُّلُمَاتِ إِلَى النُّورِ وَالَّذِينَ كَفَرُوا أَوْلِيَاؤُهُمُ الطَّاغُوتُ يُخْرِجُونَهُمْ مِنَ النُّورِ إِلَى الظُّلُمَاتِ أُولَئِكَ أَصْحَابُ النَّارِ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ (257)

5 لِلَّهِ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ وَإِنْ تُبْدُوا مَا فِي أَنْفُسِكُمْ أَوْ تُخْفُوهُ يُحَاسِبْكُمْ بِهِ اللَّهُ فَيَغْفِرُ لِمَنْ يَشَاءُ وَيُعَذِّبُ مَنْ يَشَاءُ وَاللَّهُ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ

6 آمَنَ الرَّسُوْلُ بِمَآ أُنْزِلَ إِلَيْهِ مِنْ رَبِّه وَالْمُؤْمِنُوْنَ كُلٌّ آمَنَ بِاللهِ وَمَلآئِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ لاَ نُفَرِّقُ بَيْنَ أَحَدٍ مِنْ رُسُلِهِ وَقَالُوا سَمِعْناَ وَأَطَعْناَ غُفْراَنَكَ رَبَّنَا وَإِلَيْكَ الْمَصِيْرُ.

7 لاََ يُكَلِّفُ اللهُ نَفْسًا إِلاَّ وُسْعَهَا لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ رَبَّنَا لاَ تُؤَاخِذْنَآ إِنْ نَسِيْنَآ أَوْ أَخْطَأْنَا رَبَّنَا وَلاَ تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِنَا رَبَّنَا وَلاَ تُحَمِّلْنَا مَالاَ طَاقَةَ لَنَا بِهِ وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنآ أَنْتَ مَوْلاَنَا فَانْصُرْناَ عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِيْنَ.

8 بِسْم اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ. قُلْ هُوَ اللهُ أَحَـدٌ. اَللهُ الصَّمَـدُ. لَمْ يَلِـدْ وَلَمْ يٌوْلَـدْ. وَلَمْ يَكُـنْ لَهُ كُفُـوًا أَحَـدٌ. (3X)

9 بِسْم اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ قُلْ أَعُوْذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ، مِنْ شَرِّ ماَ خَلَقَ، وَمِنْ شَرِّ غَاسِقٍ إِذَا وَقَبَ، وَمِنْ شَرِّ النَّفَّاثَاتِ فِي الْعُقَدِ، وَمِنْ شَرِّ حَاسِدٍ إِذَا حَسَد

10 بِسْم اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ قُلْ أَعُوْذُ بِرَبِّ النَّاسِ، مَلِكِ النَّاسِ، إِلَهِ النَّاسِ، مِنْ شَرِّ الْوَسْوَاسِ الْخَنَّاسِ، اَلَّذِيْ يُوَسْوِسُ فِي صُدُوْرِ النَّاسِ، مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ.

11 أستغفر الله الحيَّ القيومَ وأتوب إليه 33

12 صلى الله على سيدنا محمد وعلى آله وسلم 33

13 لا إله إلا أنت سبحانك إني كنت من الظالمين 33

14 يا حيُّ يا قيوم, رحمتَك أستغيث 33

15 يا أرحم الراحمين 33

16 حسبي اللهُ ونعم الوكيل 33

17 لا إله إلا الله العظيمُ الحليم, لا إله إلا الله ربُّ العرش العظيم

لا إله إلا الله ربُّ السموات وربُّ الأرض وربُّ العرش الكريم

لا إله إلا الله الكريمُ العظيمُ, سبحانك, تبارك الله رب العرش العظيم

18 سٌبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَلاَ إِلَهَ إِلاَّ اْللهُ وَاللهُ اَكْبَرُ. (33X)

19 سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ سُبْحاَنَ اللهِ الْعَظِيْمِ. (33X)

20 اللهم رحمتَك أرجو, فلا تَكِلْنِي إلى نفسي طَرْفَةَ عينٍ, وأَصْلِحْ لي شأني كلَّه, لا إله إلا أنت

11 هو الله .. الله ربي لا شريك له, الله ربي لا أشرك به شيئا

21 أعوذ بكلمات الله التاماتِ من غَضَبِه ومن شر عباده ومن هَمَزَاتِ الشياطين وأن يَحْضُرُونِ

22 بسم الله الرحمن الرحيم, ولا حول ولا قوة إلا بالله العلي العظيم

23 أَعُوْذُ بِكَلِمَاتِ اللهِ التَّآمَّاتِ مِنْ شَرِّمَا خَلَقَ. (3X)

24 بِسْـمِ اللهِ الَّذِي لاَ يَضُـرُّ مَعَ اسْـمِهِ شَيْءٌ فِي الأَرْضِ وَلاَ فِي الْسَّمَـآءِ وَهُوَ الْسَّمِيْـعُ الْعَلِيْـمُ. (3X)

25 ما شاء الله لا قوة إلا بالله

26 إنا لله وإنا إليه راجعون

27 بسم الله على نفسي ومالي وديني, اللهم رَضِّنِي بقضائك وبارك لي فيما قُدِّرَ لي, حتى لا أُحِبَّ تعجيل ما أَخَّرْتَ وتأخيرَ ما عَجَّلْتَ .. اللهم لا سهلَ إلا ما جَعَلْتَهُ سهلا, وأنت تجعل الحُزْنَ إذا شئت سَهْلاً .. اللهم أنا عبدُك, ابن عبدك, ابن أمتك, في قبضتك, نَاصِيَتِي بيدك, مَا ضٍ فِيَّ حُكْمُك, عَدْلٌ فِيَّ قَضَاؤُك, أسألك بكلِّ اسْمٍ هو لَكَ, سَمَّيْتَ به نفسَك أو أَنْزَلْتَه في كِتابِك أو عَلَّمْتَهُ أحداً من خَلْقِك, أَوِ اسْتَأْثَرْتَ به في عِلْمِ الغَيْبِ عِنْدَك, أن تَجْعَلَ القرآنَ العظيم نورَ صدري, وربيعَ قَلْبِي وجَلاَء َحُزْنِي وذَهَابَ هَمِّي

28 سبحان المَلِكِ القُدُّوسِ ربِّ الملائكة والروح, جُلِّلَتِ السمواتُ والأرضُ بالعِزَّةِ والجَبَرُوتِ

29 أُعِيذُ نُفْسِي وأولادي وأهلي بكلمات الله التامَّات من كل شيطانٍ وهاماتٍ ومن كل عينٍ لامَّاتٍ

الفاتحة

Terima kasih telah share ke blog hikmah kehidupan, semoga dengan apa yang telah kami posting dapat berguna dan bermanfaat.

Labels:

Monday, October 15, 2012

Tips Membeli Sapi Kurban

Cara Aman Membeli Hewan Kurban ~ Hati-hati terhadap penipuan, dan sebaiknya kita tidak cuek terhadap hal tersebut. Karena membiarkan sesuatu yang salah, berarti kita pun turut berbuat salah, bila kita sebenarnya mampu mencegahnya, bahkan bisa meluruskannya.

Tips Membeli Sapi
Anda JANGAN PERCAYA jika pedagang sapi mengatakan bahwa sapi ini beratnya SEKIAN kg. (umumnya dilebih-lebihkan 1,5 sampai 2 kali berat sesungguhnya). Sapi dengan berat 300 kg, dibilang 500 kg dsb, kemudian Anda membelinya, dan Anda bilang ke tetangga atau panitia kurban beratnya 500 kg, padahal mereka yg ahli sapi tahu kalau itu sekitar 300 kg, Anda yg dianggap berbohong (membesar-besarkan beratnya).
Mohon hati-hati, benar-benar nggak enak rasanya kalau tertipu .

Jadi kalau membeli sapi, Anda minta sapi tersebut DITIMBANG DI DEPAN ANDA. Timbangan sapi sangat mudah diperoleh atau bisa pinjam ke pedagang lainnya, atau ke peternak. Begitu selesai ditimbang, maka langsung Anda minta sapi tsb ditandai (seandainya Anda jadi membelinya).

Kalau pedagang tsb tidak mau menimbang sapinya di depan Anda, maka JANGAN MEMBELI-nya, hampir dapat dipastikan dia berbohong. Umumnya mereka mengatakan "wah ribet/ruwet sekali kalau ditimbang segala", atau bilang sulit memperoleh timbangan sapi, padahal sangat mudah menimbang sapi.
Dimohon Anda tidak cuek dan turut peduli serta turut mendidik pedagang agar JUJUR, dengan cara TIDAK MEMBELI-nya. Seandainya semua pembeli seperti ini, maka pedagang yang tidak jujur akan merugi, dan itu akan memberinya pelajaran untuk bertindak jujur. Dengan cara demikian, insyaAllah Dunia akan lebih baik dan lebih maju.

"Dan janganlah kamu dekati harta anak yatim, kecuali dengan cara yang lebih bermanfaat, hingga sampai ia dewasa. Dan sempurnakanlah takaran dan timbangan dengan adil. Kami tidak memikulkan beban kepada seseorang melainkan sekedar kesanggupannya. Dan apabila kamu berkata, maka hendaklah kamu berlaku adil, kendatipun ia adalah kerabat(mu), dan penuhilah janji Allah. Yang demikian itu diperintahkan Allah kepadamu agar kamu ingat." (QS. Al-An'am [6] : ayat 152)

"Dan Syuaib berkata: "Hai kaumku, cukupkanlah takaran dan timbangan dengan adil, dan janganlah kamu merugikan manusia terhadap hak-hak mereka dan janganlah kamu membuat kejahatan di muka bumi dengan membuat kerusakan." (QS. Hud [11] : ayat 85)

Berbeda dengan membeli kambing, umumnya memang tidak ditimbang lagi di depan pembelinya, jadi seperti membeli barang seni.

Demikian artikel dari saya mengenai Tips Membeli Sapi Kurban yang semoga saja bisa bermanfaat, dan Anda juga bisa baca lagi artikel menarik lainnya yaitu Syarat-Syarat Sah Hewan Kurban pada postingan sebelumnya. Sekian dan terima kasih.

Labels:

Syarat-Syarat Sah Hewan Kurban (Qurban)

Beberapa kajian hukum seputar ibadah kurban di hari Idul Adha (Udhiyah).

Syarat Hewan Kurban
Maksud firman Allah Ta’ala: “Katakanlah: Sesungguhnya shalatku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam… Tiada sekutu bagiNya; dan demikian Itulah yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang pertama-tama menyerahkan diri (kepada Allah)”. [Al-An’am: 162-163]

Ibadah Kurban
Berqurban di hari Idul Adha merupakan ibadah sunnah muakkadah, termasuk perbuatan yang paling dicintai Allah Ta’ala. Sebuah Hadits yang diriwayatkan oleh Aisyah ra, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda, Maksud Hadits: “Tidak ada perbuatan manusia yang paling dicintai Allah Ta’ala pada hari kurban kecuali mengucurkan darah (hewan kurban) karena sesungguhnya hewan tersebut akan datang pada hari kiamat dengan bentuk seutuhnya (tanduknya, kukunya dan kulitnya) dan sesungguhnya darahnya akan sampai disisi Allah sebelum sampai ke bumi”.

Syarat Sah Hewan Kurban/Qurban yang bisa Anda simak dengan baik:

Hewan Ternak :
Ditegaskan oleh Ibnu Qayim, bahwa tidak pernah diriwayatkan dari Rasulullah atau pun sahabat untuk penyembelihan kurban/qurban, haji, aqiqah/akikah, kecuali dari hewan ternak.
Jadi tidak sah berkurban dengan 100 ekor ayam, bebek, dsb.
Tidak ada perbedaan antara sapi dengan kerbau, karena hakikatnya sama.
Telah Memenuhi Umur :
    Umur hewan ternak yang boleh dijadikan hewan qurban/kurban seperti berikut ini.
  • Unta minimal berumur 5 tahun dan telah masuk tahun ke 6
  • Sapi minimal berumur 2 tahun dan telah masuk tahun ke 3
  • Kambing jenis Domba atau Biri-biri diperbolehkan umur minimal 6 bulan bagi yang sulit mendapatkan yang umur 1 tahun. Sedangkan bagi kambing biasa (bukan jenis Domba/Biri-biri, misalkan Kambing Jawa), maka minimal umur 1 tahun dan gtelah masuk tahun ke 2.
Kondisi Fisik Hewan Kurban :
    Syarat-syarat sah pemilihan hewan kurban (kondisi fisik/badanya) yang boleh menjadi qurban seperti berikut ini.
  • Berbadan sehat walafiat (tidak sakit)
  • Kaki sehat tidak pincang
  • Mata sehat tidak buta sebelah atau keduanya
  • Badannya tidak kurus kering (tidak berlemak / bersumsum)
  • Tidak sedang hamil atau habis melahirkan anak
Disembelih Pada Waktunya :
  • Awal waktu menyembelih adalah setelah sholat Idul Adha.
  • Akhir waktu menyembelih terdapat dua pendapat dari kalangan ulama. Pendapar pertama ketika matahari terbenam pada tanggal 12 Dzulhijah. Pendapat kedua ketika matahari terbenam pada tanggal 13 Dzulhijah. 

Demikianlah artikel mengenai Syarat-Syarat Sah Hewan Kurban (Qurban) semoga saja bisa bermanfaat untuk para pembaca. Anda juga bisa melihat artikel menarik lainnya seperti Harga Hewan Qurban 2012 sekian dan terima kasih.

Labels: